Studi Komparasi Industri Kerajinan Tiongkok
Perkembangan ekonomi dan pembangunan Tiongkok yang luar biasa menjadi alasan Fatchurohman untuk berkunjung, diharapkan dengan kunjungannya tersebut akan mendapatkan wawasan yang lebih baik serta dapat membaca potensi pasar di negri Tiongkok, selain itu juga untuk melihat secara langsung perkembangan perekonomian dan industri Tiongkok sehingga dapat melakukan studi komparasi terutama pada industri kerajinan dan seni.
Studi dilakukan dengan mengunjungi Chinas Best Creative Industry Park (Tian Zi Fang) di kota Shanghai. Sebuah kawasan pemukiman penduduk yang oleh pemerintah Tiongkok dipertahankan arsitektur dan tata kotanya, namun fungsinya diubah menjadi kawasan penjualan kerajinan (pasar kerajinan), yang menampilkan berbagai barang kerajinan seperti keramik, lukisan, wewangian, pakaian dan sebagainya, di kawasan tersebut juga terdapat kafe kafe kecil untuk menyantap berbagai hidangan khas negri tersebut.
Selain itu dikunjungi pula Moganshan road Art Zone Shanghai, sebuah kawasan pemukiman dan kawasan industri yang diubah menjadi zona art yang menampilkan karya-karya seni seniman tiongkok seperti lukisan, patung yang bernuansa Tiongkok dan kontemporer.
Perjalanan pada kedua tempat tersebut memberi masukan dan pemahaman bahwa produk kerajinan dan seni harus diproduksi dengan kwalitas yang sangat baik agar dapat menarik minat publik, selain itu infrastruktur yang bagus dengan penataan yang rapih, bersih dan sistematis menjadi daya dukung daya tarik kawasan dan industri kerajinan di Tiongkok. Peran pemerintah Tiongkok dalam penciptaan kawasan-kawasan tersebut menjadikan industri kerajinan dan seni Tiongkok berkembang lebih baik. Itulah yang menjadi masukan bagi Fatchurohman sesampainya di tanah air, sehingga sangat dirasakan perlunya sinergi berbagai kalangan industri kreatif di Indonesia, terutama dari kalangan seniman, desainer, pengusaha dan pemerintah untuk mengembangkan industri kerajinan indonesia. (E.S.D Oktober 2014)
